Dalam era teknologi yang semakin pesat perkembangan nya, tentu kita para tenaga pendidikan khususnya guru dan dosen memiliki peran yang sangat penting bagaimana agar perkembangan teknologi dapat kita adaptasi demi kemajuan pendidikan bangsa kita. Merancang media pembelajaran yang berbasis HTML5 (web) dan berbasis APK yang dapat di fungsikan pada tablet maupun android adalah salah satu perkembangan teknologi media pembelajaran interaktif saat ini yang sedang populer.  Media pembelajaran yang baik tentunya harus memperhatikan beberapa hal. Diantaranya  1) tampilan yang menarik; 2) memiliki ciri khas; 3) mudah dalam penggunaannya; 4) memberi pengalaman belajar; 5) meningkatkan hasil belajar. 

Dalam membuat media pembelajaran interkatif ada 4 scene dasar yang harus ada dalam projeck kita.

1. Intro 

2. Materi

3. Soal Latihan

4. Outro

Dalam blog ini nanti akan saya tampilkan tutorial membuat media pembelajaran interkatif menggunakan Articulate Storyline 3 yang dikombinasikan dengan motion graphic after effect dan adobe ilustrator.

Mohon sabar dan tetap menunggu infonya ya.

Oleh: Adriantho Benny Pasaribu

Kita harus memahami esensi dari filosofi bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara dengan semboyan yang digaungkan oleh beliau yakni ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Guru didepan menjadi teladan atau contoh, ditengah-tengah siswa menjadi penumbuh semangat, ide, kreatifitas siswa dan dibelakang menjadi pendorong. Untuk melihat esensi dari semboyan tersebut kita harus melihat sejarah bagaimana  beliau bapak Ki Hajar Dewantara menemukan filosofi ini. Ternyata filosofi beliau yang pertama adalah memandang anak dengan rasa hormat. Sehingga fokus belajar adalah anak (student center learning). Filosofi yang kedua adalah pendidikan hanya tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Jadi guru dalam melakukan pendidikan harus secara holistik. Yang ketiga mendidik secara relevan/kontekstual.

Oleh: Adriantho Benny Pasaribu

Guru PembaTIK merupakan bibit guru penggerak hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh mas menteri pendidikan Nadiem Makarim, B.A.,M.B.A. PembaTIK kepanjangan dari pembelajaran berbasis TIK, merupakan program peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level yaitu literasi, implementasi, kreasi dan berbagi (4i leveling). Program ini merupakan kreativitas dari pusdatin kemdikbud khususnya rumah belajar kemdikbud. 

PembaTIK menjadi wadah bagi guru untuk mengembangkan diri, senantiasa belajar dan berinovasi. terlebih lagi di masa pandemi ini kompetensi guru dalam penguasaan teknologi menjadi hal yang sangat penting. Bagaimana cara para pendidik khususnya guru adalah ujung tombak yang harus tetap memastikan bahwa pembelajaran tetap berlangsung dimasa-masa sulit ini. Tantangan kedepan tentunya juga semakin sulit seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Tentunya kita sebagai pendidik dan guru tidak boleh menyerah atau takut menghadapi perkembangan teknologi. Namun kita harus dapat mengadopsi teknologi untuk kemajuan pendidikan di negara kita tercinta Indonesia. Terima Kasih